Peristiwa fertilisasi terjadi di saat spermatozoa membuahi ovum
di tuba fallopii, terjadilah zigot, zigot membelah secara mitosis
menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat
32 sel disebut morula, di dalam morula terdapat rongga yang disebut
blastosoel yang berisi cairan yang dikeluokan oleh tuba fallopii,
bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit
disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk
menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta),
sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot)
merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk
mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus).
1.
|
Pembuatan
Lapisan Lembaga
Setelah
hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah luar
disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh
ke dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian
terbentuklah usus primitif dan kemudian terbentuk Pula
kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus kuning
telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak
berkembang, tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan
ovipar (bertelur), karena kantung ini berisi persediaan
makanan bagi embrio.
Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan
mesoderm. Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga
(Germ Layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk
oleh ketiga lapisan tersebut. Ektoderm akan membentuk epidermis
kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk antara lain
rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan
sistem reproduksi.
|
||||||||
2.
|
Membran
(Lapisan Embrio)
Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu :
|
||||||||
3.
|
Plasenta
atau Ari-Ari
Plasenta atau ari-ari berbentuk seperti cakram dengn garis
tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada
waktu bayi akan lahir tetapi pada waktu hari 28 setelah
fertilisasi, plasenta berukuran kurang dari 1 mm. Plasenta
berperan dalam pertukaran gas, makanan dan zat sisa antara
ibu dan fetus. Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu
tidak pernah berhubungan dengan darah janin, meskipun begitu
virus dan bakteri dapat melalui penghalang (barier) berupa
jaringan ikat dan masuk ke dalam darah janin.
|
0 komentar:
Posting Komentar